Cerita Ibu Rosani, Seorang Kepala Rumah Tangga Perempuan

Rosani. perempuan berusia 54 tahun adalah seorang perempuan kepala keluarga. Ia menjadi salah satu penerima manfaat dari Program Kitchen Garden di Desa Sibalaya Utara, Kabupaten Sigi. Setelah suaminya meninggal, ia berjuang sendiri untuk menafkahi anak-anaknya. Ia bekerja sebagai buruh tani dan mempunyai 3 orang anak yang sudah menikah, 1 perempuan dan 2 laki-laki.

​

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh IBU Foundation, bantuan yang telah diberikan sangat bermanfaat.”

​

Setelah bencana terjadi, ia tidak bisa bertani lagi. Ia bersedia bekerja apa pun jika ada yang membutuhkan tenaga pekerja. Bencana gempa dan likuifaksi pada 28 September 2018 menyebabkan rumahnya rusak berat dan terpaksa mengungsi ke rumah darurat yang dibuat di sekitar Pasar Sibalaya Utara.

“Kedepannya, Saya berharap agar pendampingan dan bantuan pemulihan mata pencaharian yang dilakukan oleh IBU Foundation dapat berkembang agar dapat berkontribusi menunjang kebutuhan keluarga” ungkap Rosani.

​

Credit Photo: IBU Foundation Site Sulawesi Tengah

Sudah empat bulan terakhir, pemilik nama lengkap Daris Irawan ini menjadi petani jamur. Dia memiliki satu kumbung berukuran 6 meter x 4 meter. Luas rumah jamur itu, serupa ukuran ruang tamu yang digabung dengan ruang tv, rumah tipe 21. Di dalam kumbung itu, terdapat sekitar 10 rak terbuat dari bambu. Tempat jamur-jamurnya bertumbuh setiap hari, selama satu periode atau 40 hari. Sebagian besar waktunya dia habiskan di kumbung bersama rekan-rekannya sesama petani jamur merang di Dusun Caracas 1, Desa Caracas Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang.

​

Motivasi Daris menjadi petani jamur memang mendadak muncul sejak dia ikut pelatihan Skill to Succeed, program dari Yayasan IBU bekerjasama dengan Save The Children. Pelatihan tersebut digelar untuk meningkatkan kapasitas para pemuda di kampungnya, pada 2019 lalu.

​

Berkat kecintaan pada kumbung dan perannya sebagai petani jamur, Daris berhasil mengejar target utamanya. Dalam waktu dua periode masa panen jamur atau sekitar 80 hari, dia melunasi seluruh pinjaman modalnya. Bukan itu saja, saat ini dia mendapat motivasi baru untuk melunasi pinjaman lain, yang dia gunakan untuk membangun dua kumbung baru.

​

Credit Photo: IBU Foundation Site Subang

Ibu Nanda Andriana adalah sosok perempuan yang giat melakukan perubahan di lingkungannya. Di bawah kepemimpinannya sebagai Lurah di Lolu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, beliau berhasil membawa perubahan positif bagi masyarakat.

​

Credit Photo: IBU Foundation Site Sulawesi Tengah